Hidayah dan taufik adalah anugerah atau rejeki terbaik yang diberikan Allah SWT. Hidayah merupakan petunjuk dari Allah kepada seseorang sedangkan taufik adalah kemampuan untuk melakukan hidayah. Ketika seseorang tersentuh hidayah dan taufik ilmu, maka orang tersebut akan senang dan lapang dalam menerima ilmu, meskipun ilmu tersebut belum dapat diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, namun orang itu akan menerapkan sami’na wa ato’na atau kami dengar dan kami taat, sehingga ilmu tersebut akan diterimanya terlebih dahulu dan kemudian memohon kepada Allah untuk dimudahkan dalam melakukan ilmu itu.
Orang yang mendapat taufik ilmu akan senantiasa senang belajar agama kapanpun, dimanapun, dan dengan media apapun, seperti di media sosial, YouTube, TV, dan Radio. Ketika mendapatkan ilmu agama, ia berusaha untuk melakukannya meskipun amalan tersebut sunah-sunah yang bisa terbilang sepele. Misalnya, ketika ia hendak meludah ia sangat memperhatikan arah kiblat yang mana arah tersebut dilarang untuk diludahi, karena meskipun terbilang sepele namun dampak balasannya sangat besar ketika di akhirat nanti.
Tak hanya disitu, Ilmu yang sudah diperoleh dan diamalkannya akan senantiasa ia sebarkan dalam kehidupan sehari-hari, baik disebarkan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun di media sosialnya. Saking hausnya dengan ilmu yang sudah Ia dapatkan, ia senantiasa kemana – mana melibatkan agamanya. Rasanya tak pernah puas ketika ilmu yang dia sebar di media sosialnya hanya satu postingan saja. Bila ia mendapatkan ilmu baru, seakan akan ilmu tersebut harus diketahui juga oleh orang-orang yang dikenalnya ataupun yang belum dikenalnya. Tak peduli apa kata orang, meskipun orang lain menilainya ia sebagai orang yang fanatik, riya, sok suci, maupun sok alim. Meskipun postingannya tersebut tidak dilike atau pun tidak di seen, ia tetap melakukan itu semua karena yang ia harakan hanyalah Ridho Allah SWT. Biasanya orang ini sudah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, misalkan pamer sesuatu di medsos / menulis yang tidak bermanfaat. Selain itu, ia juga lebih senang membaca status di medsos yang berbau ilmu agama, ketimbang status status keindahan atau kemewahan dari postingan orang lain.
Jadi bila kita memiliki teman seperti itu maka bersyukurlah dan pertahankanlah ia, karena itu akan membawa kebaikan pada kita semua. Bisa saja, dengan postingannya itu kita menjadi lebih dekat kepada Allah SWT dan mendapatkan pertolongan darinya di akhirat nanti.
Komentar
Posting Komentar