Langsung ke konten utama

Ketika Mendapatkan Hidayah dan Taufik Ilmu Agama


     Hidayah dan taufik adalah anugerah atau rejeki terbaik yang diberikan Allah SWT. Hidayah merupakan petunjuk dari Allah kepada seseorang sedangkan taufik adalah kemampuan untuk melakukan hidayah. Ketika seseorang tersentuh hidayah dan taufik ilmu, maka orang tersebut akan senang dan lapang dalam menerima ilmu, meskipun ilmu tersebut belum dapat diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, namun orang itu akan menerapkan sami’na wa ato’na atau kami dengar dan kami taat, sehingga ilmu tersebut akan diterimanya terlebih dahulu dan kemudian memohon kepada Allah untuk dimudahkan dalam melakukan ilmu itu. 

   Orang yang mendapat taufik ilmu akan senantiasa senang belajar agama kapanpun, dimanapun, dan dengan media apapun, seperti di media sosial, YouTube, TV, dan Radio. Ketika mendapatkan ilmu agama, ia berusaha untuk melakukannya meskipun amalan tersebut sunah-sunah yang bisa terbilang sepele. Misalnya, ketika ia hendak meludah ia sangat memperhatikan arah kiblat yang mana arah tersebut dilarang untuk diludahi, karena meskipun terbilang sepele namun dampak balasannya sangat besar ketika di akhirat nanti.

 Tak hanya disitu, Ilmu yang sudah diperoleh dan diamalkannya akan senantiasa ia sebarkan dalam kehidupan sehari-hari, baik disebarkan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun di media sosialnya. Saking hausnya dengan ilmu yang sudah Ia dapatkan, ia senantiasa kemana – mana melibatkan agamanya. Rasanya tak pernah puas ketika ilmu yang dia sebar di media sosialnya hanya satu postingan saja. Bila ia mendapatkan ilmu baru, seakan akan ilmu tersebut harus diketahui juga oleh orang-orang yang dikenalnya ataupun yang belum dikenalnya. Tak peduli apa kata orang, meskipun orang lain menilainya ia sebagai orang yang fanatik, riya, sok suci, maupun sok alim. Meskipun postingannya tersebut tidak dilike atau pun tidak di seen, ia tetap melakukan itu semua karena yang ia harakan hanyalah Ridho Allah SWT. Biasanya orang ini sudah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, misalkan pamer sesuatu di medsos / menulis yang tidak bermanfaat. Selain itu, ia juga lebih senang membaca status di medsos yang berbau ilmu agama, ketimbang status status keindahan atau kemewahan dari postingan orang lain. 

  Jadi bila kita memiliki teman seperti itu maka bersyukurlah dan pertahankanlah ia, karena itu akan membawa kebaikan pada kita semua. Bisa saja, dengan postingannya itu kita menjadi lebih dekat kepada Allah SWT dan mendapatkan pertolongan darinya di akhirat nanti.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan dunia dan rejeki yang sering disalahartikan - fuhareligi

Apakah dunia dan rejeki mempunyai perbedaan? Iya tentunya, meskipun itu sama-sama kenikmatan yang harus kita syukuri. Sebelum dijelaskan pengertian dunia dan rejeki, mari kita simak cerita di bawah ini: Cerita 1 Andi adalah seorang fresh graduate yang mulai mencari kerja di perusahaan yang ia minati sesuai dengan jurusan kuliahnya. Ia selalu follow akun sosial media dan aplikasi tentang info lowongan kerja. Satu persatu ia amati dan langsung melamar ke perusahaan favoritnya, namun ratusan CV yang ia sebar masih belum terlihat hasilnya, hanya ada beberapa perusahaan saja yang merespon lamarannya, namun sayang itupun tahap paling jauh hanya pada wawancara user. Andi pun mulai melamar diperusahaan yang diluar jurusannya, namun sayang keberuntungan belum menjemput Andi. Meskipun seperti itu, Andi tetap semangat, ia pantang menyerah orangnya. Ia selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki seperti keluarganya yang selalu suport, teman- teman yang baik, kesehatan yang baik, dan dimudahkan

Dicabutnya Hidayah

Hidayah merupakan anugerah berupa petunjuk yang diberikan Allah SWT. Tanpa hidayah seseorang akan sulit untuk melakukan ibadah, menuntut ilmu, berakhlak baik, dan mengamalkan ilmu. Maka darinya, doa agar mendapatkan hidayah merupakan keharusan bagi setiap muslim. Meskipun seseorang sudah diberikan hidayah, namun orang tersebut harus tetap berdoa agar hidayah tersebut tetap ada padanya. Bahkan hidayah yang kita peroleh belum tentu hidayah dalam segala bidang. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu Islam sangatlah banyak, sehingga tak jarang diantara kita masih ada yang keberatan pada syariat dalam bidang tertentu. Misalnya pacaran, sebagian orang mampu untuk melaksanakan ibadah sholat namun ia masih melakukan pacaran. Ada lagi, sebagian orang mampu untuk menutupi auratnya sesuai syar’i namun tidak mampu untuk menjauhi gibah. Jadi, hidayah memang sangat penting untuk kita dapatkan agar kita mampu melakukan semua perintah Allah dan menjauhi laranganNya.  Ada orang yang dahulunya mampu u