Orang yang pandai bersyukur dengan hal kecil adalah orang yang paling pandai terimakasih, karena ia selalu senang dengan pemberian dari Allah SWT meskipun kebanyakan orang menganggapnya biasa. Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang qonaah atau merasa cukup dengan pemberian Allah. Tidak semua orang mampu bersyukur, karena dalam Al Quran banyak dijelaskan bahwa kebanyakan manusia tidak bersyukur. Salah satu dalilnya adalah sebagai berikut
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu yang bersyukur ( Al Araf: 10)
Untuk menjadi orang yang pandai bersyukur, kita harus banyak bertafakur atau memikirkan apa yang sudah kita miliki. Berpikir dari hal yang sederhana terlebih dahulu, yaitu kita syukuri dari diri kita sendiri. Misalnya kita bisa bernafas dengan lancar, coba bayangan ketika kita sakit demam, pastinya pernafasan kita terganggu karena hidungnya mampet, bayangkan saat itu untuk nafas aja sangat susah, tidurpun tidak akan nyenyak meskipun kita sangat ngantuk. Lalu berpikir juga pada anggota tubuh yang sehat lainnya, misalkan kelima indera kita masih berfungsi dengan normal. Coba kita pikirkan apa jadinya bila jari kita kurang satu, pastinya kita sangat sedih. Lalu pikirkan lagi apa yang sudah kita miliki, misalnya di rumah kita ada air sumur gratis yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, lalu kita bayangkan bila kita hidup di daerah yang minim air sehingga sangat sulit meskipun untuk kebutuhan minum. Intinya fokus apa yang kita miliki, jika kita selalu membandingkan diri dengan kehidupan orang lain yang lebih high level, maka tak akan ada habisnya. Hanya dua yang boleh kita iri kepada orang lain yaitu orang yang banyak sedekahnya dan orang yang banyak ilmunya. Nabi SAW bersabda:
Tidak boleh ada rasa iri dengki kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah (ilmu), lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).
Jauhi rasa iri terhadap nikmat yang Allah berikan pada kehidupan orang lain, karena iri atau hasad sangatlah berbahaya bila terdapat pada hati seorang muslim. Hal ini bisa menghancurkan semua amal kebaikan Rasulullah SAW bersabda :
Jauhi hasad (iri) karena akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar (HR Abu Dawud)
Bila kehidupan terasa sulit, lihatlah di lingkungan sekitar pasti selalu ada yang disyukuri. Di saat banyaknya masalah, seringkali pikiran kita keruh, tapi belajarlah berpikir jernih, lihatlah di sekitar kita, karena Nabi SAW pun saat ditinggal ayahnya, masih ada ibunya. Ketika ditinggal ibunya, masih ada kakeknya. Ketika ditinggal kakeknya, masih ada paman untuk menjaganya.
Kunci bersyukur lainnya adalah percaya dengan takdir yang Allah SWT telah tetapkan kepada kita. Karena, setiap takdir yang Allah berikan pada hambaNya selalu bermakna baik, meskipun saat mengalaminya terasa buruk. Percaya pada takdir sangatlah penting, karena ini merupakan rukun iman ke enam. Allah telah berjanji bila kita bersyukur maka akan ditambah nikmat. QS Ibrahim : 7
Dan ingatlah, tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
Begitulah cara mudah untuk mensyukuri hidup. Pepatah mengatakan :
Jangan menunggu bahagia, lalu bersyukur
Tapi bersyukurlah maka akan bahagia
Komentar
Posting Komentar