Langsung ke konten utama

Hidayah akan datang dengan cara ini, insya Allah


     Hidayah merupakan bentuk Rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih. Hidayah sering diartikan sebagai petunjuk dari Allah kepada manusia sehingga manusia bisa dengan mudah dalam beribadah. Setiap manusia harus meminta doa agar selalu mendapatkan hidayah hingga akhir hayat, karena tanpa hidayah manusia sulit untuk beribadah ataupun untuk menjalani hidup sesuai yang disyariatkan Allah SWT. Bahkan orang yang sudah mendapatkan hidayah pun bisa hilang atau dicabut kembali hidayahnya oleh Allah SWT, sehingga sangat penting bagi kita untuk selalu berdoa agar senantiasa diberikan hidayah hingga akhir hayat kita. 

   Tanpa hidayah manusia akan sangat jauh dari agama, sehingga tidak jarang diantara mereka menggunakan hawa nafsunya sebagai petunjuk atau Tuhannya.
Hidayah hanya bisa diberikan oleh Allah SWT, tidak bisa manusia memberi hidayah kepada manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW pun tidak bisa memberikan hidayah kepada pamannya Abu Tholib. 

Agar kita bisa mendapatkan hidayah, maka yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut:

1. Niat ingin mendapatkan hidayah

  Niat bahwa kita ingin sekali mendapatkan hidayah. Niat merupakan sesuatu yang harus kita jaga dan sesuatu yang sakral. Banyak orang sukses karena niatnya, tapi banyak orang yang tidak disukai karena niatnya. Niat untuk mendapatkan hidayah itulah yang mendasari bahwa kita ingin mendapat hidayah. Karena Allah tahu niat kita seperti apa maka Allah akan menurunkan sesuai dengan prasangkanya. Hal ini Allah SWT berfirman dalam QS Al Qashas : 56

“Sesungguhnya engkau  (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS Al Qashas : 56)


2. Berdoa 
Setelah niat, maka berdoalah kepada Allah agar mendapatkan hidayah. Bila kita sering berdoa insya Allah kita selalu dihiasi dengan hidayah

3. Jauhi sifat sombong
Sombong merupakan perbuatan yang merasa diri lebih baik dari orang lain dan selalu merendahkan orang lain. Bukan hanya manusia yang membenci orang yang sombong, tetapi Allah SWT pun tidak menyukai orang sombong, karena hanya Allah lah yang pantas sombong. Selain itu, sombong bisa diartikan sebagai orang yang selalu mengingkari kebenaran, sehingga bagaimana ia mau mendapatkan hidayah sedangkan dirinya saja sudah merasa paling benar, padahal kebenaran hanya berdasarkan Al Quran dan Hadits. Selain itu, sombong identik dengan hati yang mati atau hati yang keras, sehingga cahaya hidayah sulit masuk ke dalam jiwa yang keras.

4. Jauhi Akar Kemunafikan
Munafik identik dengan 3 hal yaitu; apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah ia berkhianat. Padahal munafik bukan hanya itu saja, ciri lain dari munafik yaitu membenci apa yang diajarkan Rasulullah dan mengingkari ayat-ayat Allah. Kita tahu bahwa ilmu Islam itu sangatlah luas, semua aspek bidang kehidupan selalu ada aturannya baik itu bidang sosial, politik, hukum, budaya, ekonomi, sains, tata krama dll. Saking banyak aturannya tak jarang kita membenci sebagian aturan yang bertentangan dengan kesukaan kita. Misalnya musik itu hukumnya haram, karena kita pecinta musik akhirnya kita membenci dalil atau hadits yang melarang musik, namun untuk dalil dan hadits lain kita tidak membencinya. Maka jauhilah perilaku itu, karena meskipun itu hanya satu diantara banyaknya dalil dan hadits yang mengatur kehidupan, namun kita jangan menganggap ringan dengan membencinya dalil dan hadits tersebut,karena itulah tandanya orang munafik. Jadi bila kita belum mampu meninggkan apa yang diperintahkan Islam, maka berterusteranglah kepada Allah bahwa kita belum mampu meninggalkannya dan berdoa kepada Allah agar kita mampu meninggalkannya.  

5. Jauhi kesyirikan 
Kesyirikan merupakan dosa terbesar diantara dosa lain, maka jauhilah dari sesuatu yang Allah murkai. Namun, bila ada orang yang diberikan hidayah setelah kesesatan itu merupakan karunia Allah yang terbesar. 

6. Menjaga kehalalan
Menjaga kehalalan dari makanan, minuman, dan pakaian merupakan suatu keharusan. Sesuatu yang halal akan mempermudah seseorang untuk mendapatkan hidayah.

7. Cepat bertaubat
Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah luput dari dosa, sekalipun orang itu sangat tinggi ilmunya. Manusia diciptakan dengan dua sifat yaitu nafsu dan hati nurani, sehingga manusia bisa melakukan kebaikan dan kesalahan. Berbeda halnya dengan malaikat yang tidak dilengkapi dengan hawa nafsu. Jika kita melakukan kesalahan maka cepatlah bertaubat, agar diri kita tetap bersih, sehingga hidayah terus kita miliki.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan dunia dan rejeki yang sering disalahartikan - fuhareligi

Apakah dunia dan rejeki mempunyai perbedaan? Iya tentunya, meskipun itu sama-sama kenikmatan yang harus kita syukuri. Sebelum dijelaskan pengertian dunia dan rejeki, mari kita simak cerita di bawah ini: Cerita 1 Andi adalah seorang fresh graduate yang mulai mencari kerja di perusahaan yang ia minati sesuai dengan jurusan kuliahnya. Ia selalu follow akun sosial media dan aplikasi tentang info lowongan kerja. Satu persatu ia amati dan langsung melamar ke perusahaan favoritnya, namun ratusan CV yang ia sebar masih belum terlihat hasilnya, hanya ada beberapa perusahaan saja yang merespon lamarannya, namun sayang itupun tahap paling jauh hanya pada wawancara user. Andi pun mulai melamar diperusahaan yang diluar jurusannya, namun sayang keberuntungan belum menjemput Andi. Meskipun seperti itu, Andi tetap semangat, ia pantang menyerah orangnya. Ia selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki seperti keluarganya yang selalu suport, teman- teman yang baik, kesehatan yang baik, dan dimudahkan

Dicabutnya Hidayah

Hidayah merupakan anugerah berupa petunjuk yang diberikan Allah SWT. Tanpa hidayah seseorang akan sulit untuk melakukan ibadah, menuntut ilmu, berakhlak baik, dan mengamalkan ilmu. Maka darinya, doa agar mendapatkan hidayah merupakan keharusan bagi setiap muslim. Meskipun seseorang sudah diberikan hidayah, namun orang tersebut harus tetap berdoa agar hidayah tersebut tetap ada padanya. Bahkan hidayah yang kita peroleh belum tentu hidayah dalam segala bidang. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu Islam sangatlah banyak, sehingga tak jarang diantara kita masih ada yang keberatan pada syariat dalam bidang tertentu. Misalnya pacaran, sebagian orang mampu untuk melaksanakan ibadah sholat namun ia masih melakukan pacaran. Ada lagi, sebagian orang mampu untuk menutupi auratnya sesuai syar’i namun tidak mampu untuk menjauhi gibah. Jadi, hidayah memang sangat penting untuk kita dapatkan agar kita mampu melakukan semua perintah Allah dan menjauhi laranganNya.  Ada orang yang dahulunya mampu u